Puisi Syams Sajdah - Seharusnya
Seharusnya
Seharusnya dan masa lalu seolah menjadi nada penyesalan
Seharusnya waktu itu menghapalkan lebih tekun
Seharusnya waktu itu aku tidak bermain bola dan berangkat mendaftar
Seharusnya waktu itu menunggu lebih sabar untuk yang lebih tepat
Seharusnya aku membuka pintu itu
Seharusnya waktu itu aku datang saja, telah kukerjakan walau tak sempurna
Seharusnya kupertahankan lebih keras, sehingga tidak pergi
Seharusnya aku duduk saja di kursi itu, tak ada yang peduli dengan kesalahanku sebelumnya
Seharusnya aku tidak terlambat, sudah kupersiapkan sesuai waktunya
Seharusnya aku tidak mengatakannya terlalu cepat atau seharusnya tak perlu kukatakan sama sekali
Seharusnya aku tidak merusak rasa pertemanan itu
Seharusnya masih banyak seharusnya seharusnya yang lain
Seharusnya dan masa depan menghasilkan pertanyaan apakah hasilnya akan berbeda?
Seharusnya dan masa depan menghasilkan pertanyaan apakah akan lebih membahagiakan?
Seharusnya dan masa depan menghasilkan pertanyaan apakah akan menjadi lebih baik?
Seharusnya tidak ada lagi seharusnya yang lainnya
catatan : tulisan ini telah ditayangkan di syamssajdah.tumblr.com
Tidak ada komentar: